Tren perceraian di kalangan artis yang melebar ke masyarakat biasa, membuat banyak suami-istri pasangan enggak terlalu berat lagi untuk menyatakan perceraian secara terbuka. Para nyokap yang merasa diperlakukan enggak semestinya oleh para bokap, enggak malu-malu lagi menjadi janda. Yang menerima dampak dari keputusan itu, tentu saja para anak.
Kenapa Bercerai?
Ada banyak alasan kenapa ortu bercerai. Sebagian karena adanya tumpukan masalah, seperti kecanduan alkohol atau penyelewengan. Sebagian lainnya karena merasa enggak dapat lagi hidup bersama secara harmonis. Misalnya, salah satu ortu mengalami perubahan dalam banyak hal, dan pasangannya tidak dapat beradaptasi dengan perubahan itu.
Beberapa pasangan berpisah karena ada ketidaksesuaian yang sedikit demi sedikit semakin melebar bersama bergulirnya waktu. Sementara, sebagian pasangan lainnya berpisah karena mereka tidak lagi saling mencintai seperti dulu.
Jika orang tua kamu bercerai, kamu mungkin mengalami perasaan yang bercampuraduk. Emosi-emosimu akan berubah setiap saat. Kamu mungkin merasa marah, putus asa, atau sedih. Kamu mungkin membela atau menyalahkan salah satu dari mereka sebagai penyebab situasi itu. Kamu juga mungkin merasa terbuang, takut, khawatir, atau merasa kerdil. Perasaan-perasaan ini wajar, dan membicarakannya dengan teman atau orang dewasa yang kamu percayai akan dapat membantumu mengatasinya.
Bagaimana Perceraian akan Mengubah Hidup?
Tidak diragukan lagi, perceraian orang tuamu akan berpengaruh pada kehidupanmu sehari-hari. Kamu mungkin harus melakukan beberapa perubahan, seperti pindah sekolah, menyisihkan waktu untuk kedua orang tua secara terpisah, dan menyesuaikan diri dengan sikap orang tua yang rikuh antara satu dengan yang lainnya.
Pembicaraan mengenai keuangan mungkin akan berganti pada orang tuamu. Salah satu orang tua yang sebelumnya tidak bekerja, mungkin akan mencari kerja untuk membayar biaya hidup dan sewa rumah. Beberapa remaja harus melakukan perjalanan antara rumah orang tua yang satu ke rumah orangt ua lainnya, dan itu mungkin menghadirkan masalah baik sosial maupun praktikal.
Setelah melewati proses pengadilan, kamu mungkin akhirnya tinggal bersama salah satu orang tua dan mengunjungi salah satunya pada saat-saat tertentu. Atau, orang tuamu yang mengatur waktu mereka untuk bercengkerama denganmu. Dibutuhkan waktu untuk beradaptasi pada perubahan besar ini dan kalian akan menemukan bentuk kerja sama atau hubungan bersama yang terbaik.
Jika Perceraian Tak Terhindarkan…
Jika perceraian tak terhindarkan, apa yang harus dilakukan remaja dan orang tua agar hubungan selanjutnya menjadi lebih mudah?
- Jaga perdamaian. Menghadapi perceraian yang tersulit adalah ketika kedua orang tua terus menerus saling membenci dan menjelek-jelekkan. Mungkin, kamu enggak akan dapat mengubah sikap mereka, tetapi kamu dapat meminta agar mereka melakukan hal terbaik saat berada di depanmu dan saudara-saudaramu, untuk meminimalisir stres yang mungkin terjadi pada kalian.
- Be fair. Setelah perceraian, kebanyakan remaja berpihak pada salah satu dari orang tua. Jangan lakukan itu. Buatlah situasi saat kamu harus bebas untuk berhubungan dengan satu orang tua tanpa orang tua yang satunya merasa cemburu, sakit hati, atau marah.
- Jaga kontak. Jika setelah perceraian salah satu orang tua tinggal di tempat yang terpisah, jagalah terus hubunganmu dengan orang tua yang jarang kamu temui karena jarak yang jauh. Kiriman SMS atau e-mail singkat akan sedikit menggantikan perasaan-perasaan yang hilang di antara kalian.
- Work it out. Kamu mungkin menginginkan kedua orang tua untuk datang pada acara-acara khsusus, seperti pertandingan, pertemuan, pementasan drama, atau pagelaran musik. Namun, salah satu orang tua kamu mungkin mendapat kesulitan untuk hadir karena merasa rikuh dengan yang lainnya. Kamu mungkin dapat mengatakan padanya agar mereka melupakan ketegangan antara mereka demi kamu.
- Bicarakan masa depan. Banyak remaja yang orang tuanya bercerai khawatir bahwa rencana-rencana masa depan mereka akan berantakan. Pilih waktu untuk membicarakannya pada orang tua tentang apa yang kamu pikirkan itu. Katakan pada mereka bagaimana perceraian membuat dirimu berantakan. Jangan khawatirkan hal itu akan membuat orang tuamu stres. Bagi kamu, lebih baik untuk terbuka daripada menyimpannya sendirian, lalu membangun kecemasan dalam dirimu sendiri.
- Teruskan Hidupmu. Setelah perceraian, biasanya orang tua sibuk untuk menyesuaikan perubahan pada dirinya sendiri. Dalam situasi demikian, jangan biarkan dirimu terpuruk. Teruskan hidupmu! Tetaplah fokus pada cita-citamu dan tetaplah berjalan dalam kehidupan normalmu. Selain dengan pergaulan yang sehat, jaga juga dirimu dengan makan yang baik dan berolahraga secara teratur. Dua hal ini akan menghindarkanmu dari stres.
- Biarkan orang lain membantumu. Bicarakanlah perasaan-perasan dan reaksi-reaksimu terhadap perceraian dengan seseorang yang kamu percayai. Jika kamu merasa terpuruk dan putus asa, minta dukungan teman-teman dan keluargamu. Perasaan-perasaan itu biasanya akan berlalu. Akan tetapi, jika perasaan itu semakin menekan dan menimbulkan stres dan berat bagimu untuk berkonsentrasi pada aktivitas normalmu, mintalah bantuan konselor atau therapist.
- Ø Ambil Hikmahnya. Kamu akan mengalami proses pasang surut, tetapi banyak, kok, remaja mampu meraih kesuksesan dengan orang tua yang bercerai. Kamu mungkin menemukan beberapa hal positif yang enggak kamu duga sebelumnya. Misalnya, menemukan orang tua justru lebih berbahagia atau dapat membangun jalan baru yang lebih baik setelah mereka terpisah.Kamu mungkin dapat menjadi lebih penyayang dan lebih manis pada adikmu. Saudara kandung yang berdekatan usianya denganmu mungkin akan menjadi semakin dekat. Menghadapi perceraian dengan baik juga dapat memberikanmu kekuatan dan kematangan. Kamu mungkin menjadi lebih bertanggung-jawab, mandiri, dan cermat. Pada saatnya nanti, kamu akan kaget bahwa kamu dapat mengatasi situasi yang sulit itu dengan sukses.